Senin, 12 Maret 2018

Rechannel atau Retuning

Anda kesulitan dalam tuning ataupun rechannel jenis filter untuk radio maupun tv transmitter, silahkan hubungi saya untuk pekerjaan tersebut, retuning untuk BPF,LPF,HPF,cavity filter, duplexer, combiner dll




Kamis, 08 Maret 2018

HPA Electrosys W6-210A

HPA (High Power Amplifier) dari electrosys, yang sudah berumur lebih dari 10tahun, masih menggunakan BLF861A. 1 HPA untuk power 1kW
Menggunakan 6pallet
 DC converter 140V to 32V
HPA

NEC TRPA UA5000QF

TRPA (Transistor Power Amplifier) dengan power output bisa sampai 5000w, TRPA ini menggunakan sistem pendingin water cooling (menggunakan Aquadm). Untuk transistor menggunakan type BLF879P. TRPA ini biasa dipakai untuk TX 20kw, 100kW. Untuk harga? inovalah...

 Board untuk mengatur No.TRPA, phase, level dll
Yang sering ditemui kerusakan pada type ini ;
1. Power supply
2. Modul driver

Minggu, 11 Februari 2018

Interferensi

Interferensi adalah signal yang tidak diinginkan (Undersired), mengganggu signal yang diinginkan (Desired), gangguan ini akan mengurangi kualitas reproduksi signal informasi. Pada dasarnya ada empat macam interferensi, yaitu ;

1. Interferensi kanal yang sama (co-channel) dan kanal bersebelahan (adjacent channel), pemakaian kanal yang sama atau bersebelahan oleh dia buah pemancar dapat menyebabkan gangguan, gangguan ini akan tampak pada layar tv sebagai bentuk pola yang bergerak mendatar.

2. Interferensi "RF", disebabkan oleh kelipatan frekuensi dan suatu pemancar yang masuk ke kanal televisi, gangguan ini akan tampak sebagai pola yang tidak beraturan

3. "Man the impulsive interference", Interferensi yang ditimbulkan oleh loncatan listrik, misalnya pengapian dalam suatu sistem kendaraan bermotor, kontak listrik dll. gangguan ini tampak pada layar televisi berupa bintik bintik putih.

4."Atmospheric Noise Interference", Interferensi yang ditimbulkan oleh noise rf akibat dari petir, akan tampak pada layar televisi berupa bintik bintik putih

Dalam perencanaan suatu jaringan transmisi, apabila interferensi tidak dapat dihindari harus diusahakan pengaruh yang timbul harus sekecil mungkin dengan menerapkan perbandingan proteksi signal yang diinginkan terhadap signal yang tidak di inginkan, atau lebih di kenal dengan "Desired Undersired" (D/U Protection Ratio)

Senin, 06 November 2017

Distance To Fault

Saya jelaskan sedikit apa itu fungsi dari Distance To Fault atau di sebut dengan DTF, fungsinya adalah untuk mengetahui bagus atau tidaknya saluran transmisi (transmission line) maupun mengetahui panjang transmision line, misalnya cacatnya suatu kabel rf yang bisa berupa putus, gepeng ataupun penyok. Disini saya kasih contoh pengukuran DTF untuk pengukuran feeder dengan ukuran 3-1/8" merk RFS. Bisa langsung lihat gambar di bawah ini, pengukuran menggunakan site master jadul Anritsu 331D.
Anggap saja spek kabel dll sudah dimasukan dalam parameter DTF, spek kabel minimal harus diketahui untuk keakuratan pengukuran.

Dari gambar diatas, dilakukan pengukuran DTF mulai dari 0,0 meter s/d 150m. Panjang feeder ini sebaiknya dilebihkan dari ukuran panjang feeder aslinya, kalaupun tidak tau panjang feeder atau coaxial lebih baik panjang kabel tetap dilebihkan.
Diketahui di panjang 122,1m losses dai feeder terukur paling besar(mendekati 0db), ini sudah di ketahui panjang feeder di titik itu (122,1m). Pengukuran feeder ini adalah open load, maksudnya adalah ujung kabel atau feeder tidak ada beban sama sekali (beban antenna atau load 50 ohm). Mudah bukan mengetahui panjang feeder.

Nah sekarang bagaimana mengetahui bagus tidaknya transmission line, sawangen ganmbar neng ngisor iki
Gambar diatas dilakukan pengukuran di feeder yang berbeda, karena feeder ini terindikasi tidak bagus (tidak 50 ohm), pengukuran masih sama 0 m s/d 150 m. Disini saya kasih span lebih kecil dari 80m s/d 130 m (feeder yg di curigai tidak bagus), seperti biasa dikalibrasi dulu site masternya, setelah dilakukan pengukuran kita kasih marker (M) M1 s/d M5 (M5 tidak kefoto heheheee). bisa langsung dilihat cacatnya kabel di panjang sekian meter M1 92,1m M2 106,3m M3 109m M4 117,7m M5 122,1m (ujung feeder). timing fotonya kurang pas, jadi losses terbesar feeder ada yg kurang pas terfoto (M4). Yakin itu yang cacat pada feeder? yakinlah...tinggal cek saja di panjang feeder terukur..
Check it out bro..gambar dibawah ini
nah ketauan kan contoh kerusakan feeder di 106,3m, begitu juga di M1,M3,M4 sama juga cacatnya.
Note : dalam pengukuran DTF ada baiknya pengukuran ujung coaxial harus open maupun closed, hal ini dipakai untuk lebih detail mengukur kerusakan coaxial. misalnya, gambar kedua diatas adalah pengukuran open load baru terlihat cacat kabelnya, sedangkan close load hanya 2 yg terlihat cacat kabel, contoh gambar di bawah ini, pengukuran cloase load hanya terlihat 2 cacat kabel
segitu saja ya bro,,namanya juga singkat..

Senin, 09 Oktober 2017

Screen Service TV Transmitter 10kW

Screen service tv transmitter bikinan italy, dimana sekarang kerjasama dengan DB transmitter. Kali ini saya ceritakan dalam dunia perwayangan tx tentang tx screen ini, terutama yang sering rusak. Foto dibawah type DBT103UM 10kwps (analog only) menggunakan 2 unit exciter dan 4 unit HPA (high power amplifier)

TX screen ini bisa dikatakan paling sering rusak diantara tx merk lainnya, paling lemah syahwat. Terutama bagian HPA, kerusakan sering terjadi dari power supply,pallet dan combiner pallet. untuk 10kw ini ada 4 HPA, 1 HPA 2,5kw yang di supply 4unit power supply switching dan 8pcs pallet final dan 2pcs pallet driver (lihat gambar dibawah)
dibawah contoh combiner pallet yang rusak
dibawah 4pcs power supply yang sering rusak juga
satu lagi, yang sering rusak, display meter pada HPA juga sering rusak
Kalau lagi sehat power bisa 10kw
Untuk meminimalisir TX screen service dari kerusakan lemah syahwat :
1. Tegangan 3phasa harus ok (pasang ups)
2. Suhu ruangan TX harus dingin <19 derajat, karena tx ini masih air cooling yang membutuhkan ruangan yang memang dingin.
3.Ruangan wajiob bersih dari debu, apalagi sarang tikus
Siapkan budget lebih untuk perawatan tx ini ya, sparepare sudah susah didapat, maklum umur sudah lebih dari 10th. dan sudah discontinue.
Next kita upload type lainnya untuk 1kw,2,5kw yang lemah syahwat juga, kerusakannya juga sama itu itu saja..

Minggu, 01 Oktober 2017

Rohde&Schwarz vs NEC 20kw TV Transmitter

Foto diatas adalah TX dari R&S Germany dan NEC Japan, ke dua TX ini beda generasi, yang mana R&S sudah lebih dari 7 tahun, dan NEC model terbaru, yang mana di Indonesia mungkin baru sekitar 1 tahun terakir ini banyak di instal

Kedua TX ini sudah dual cast, hanya saja R&S masih generasi pertama (DVB-T) sedangkan NEC sudah bisa DVB-T2. Akan tetapi untuk BPF masih menggunakan 4 pole (analog only) dan kedua TX ini menggunakan 1 merek BPF, menggunakan merk Comtech.

Berikut kerusakan yang sering di temui pada merk diatas:
1. Kedua TX tidak ada trafo isolasi, jadi rawan terhadap lonjakan listrik (UPS wajib ada)
2. R&S banyak di temui kerusakan pada power supply
3. R&S untuk ganti amplifier ataupun pindah tempat rak 1 ke 2  harus register dulu, kalau tidak           parameter amplifier tidak bisa terbaca di panel CCU
4. Konsumsi NEC lebih hemat listrik (beda generasi hehehee)
5. BPF tdk ready untuk digital (wajib ganti mask filter untuk DVB)
6. NEC untuk flow meter (pembacaan tekanan air pendingin sering rusak)
7. NEC untuk pipa pendingin sering bocor

 Berikut contoh kerusakan power supply R&S

sebagian besar mosfet rusak untuk type NH8600. Ingin pakai merk kedua TX ini? siapkan listrik se stabil mungkin, ruangan yang dingin, meskipun sudah water coooling tapi kalau ruangan dingin jauh lebih stabil temperatur TX inlet maupun outletnya